Blue
Blood Moon
Fenomena
gerhana bulan adalah fenomena yang jarang terjadi di suatu wilayah di bumi.
Fenomena gerhana bulan ini merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan
dari bumi sehingga bulan akan nampak terkikis hingga akhirnya hilang seperti
tidak terlihat lagi. Fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika posisi bulan,
bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus. Dan posisi yang unik ini tidak
terus- terusan terjadi namun hanya beberapa kali atau setiap periode saja.
Pada masyarakan tradisional
Jawa, ketika terjadi gerhana bulan maka mereka akan menamai hal itu sebagai
peristiwa “Bulan dimakan Buto”. Buto sendiri merupakan suatu
julukan atau sebutan yang diberikan masyarakat untuk menyebut suatu raksasa
siluman yang bentuknya sangat besar dan memankan apa saja yang ada di bumi.
Buto ini dikait- kaitkan dengan alam ghaib. Alasan mengapa peristiwa ini
dinakan sebagai bulan dimakan Buto tidak lain dan tidak bukan karena bulan
perlahan- lahan menghilang tersebut. Sebelum menghilang semuanya, bulan akan
nampak cekung seperti digigit (seperti saat kita memakan biskuit yang berbentu
bulat) sebelum akhirnya menyabit, dan akhirnya hilang. Itulah yang membuat
masyarakat Jawa menamai sebagai mitos Bulan dimakan Buto. Dan pada saat terjadi
gerhana bulan tersebut yng mana masyarakat Jawa percaya bulan tersebut benar-
benat hilang dmakan Buto, maka banyak warga yang membunyikan kentongan (alat
komunikasi tradisional yang cara membunyikannya dengan cara dipukul) agar si
Buto memuntahkan kembali bulan tersebut dehingga masyarakat tetap akan disinari
pada waktu malam hari tiba. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan
kemodernisasian zaman, lambat laun tradisi tersebut tidak ditemukan lagi atau
sangat jarang di jumpai lagi pada masyarakat Jawa saat ini.
Bila kita nikmati dari sisi estetika atau eindahan, gerhana
bulan ini adalah peristiwa yang indah sekali. Pemandangan yang dihasilkan dari
peristiwa gerhan bulan ini dapat dijadikan objek fotografi yang sangat indah.
Terlebih jika gerhana bulan terjadi pada saat kondisi langit sedang cerah. Hal
ini akan dimanfaatkan banyak fotografer untuk mengabadikan momen berharga
ini. Meskipun euforia datangnya gerhana bulan ini tidak seheboh dibandingkan
euforia pada saat terjadi gerhana matahari, namun antusias masyarakat untuk
meihatnya pun tidak kalah dengan saat terjadi gerhana matahari. Faktor yang
menjadikan gerhana bulan tidak seheboh gerhana matahari antara lain karena
gerhana bulan ini terjadi pada malam hari sehingga peristiwa agung ini tidak
terlalu terlihat mencolok seperti gerhana matahari yang terjadi pada pagi atau
siang ataupun sore hari disaat sunia terang oleh sinar matahari. Hal
selanjutnya yakni karena kita lebih sering menyaksikan gerhana bulan bila
dibandingkan dengan gerhana matahari karena gerhana bulan ini dapat teramati
pada sebagian bumi pada waktu malam hari. Meskipun demikian, tetap saja gerhana
bulan ini menjadi momen langka yang mengundang masyarakat untuk menyaksikan dan
juga mengabadikan keindahannya.
Gerhana bulan merupakan satu peristiwa yang terjadi dimana
kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garus lurus, sehingga
bayangan bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan bulan. Proses terjadinya
gerhana bulan ini dimulai saat bumi berada di antara matahari dan juga bulan
pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar matahari tidak sampai ke
bulan karena terhalang oleh bumi.
Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat bumi berada di
antara matahari dan juga bulan dalam posisi sejajar seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Pada hal demikian bumi akan menghalangi sinar matahari
yang menuju ke bulan, sehingga permukaan bulan akan tertutupi oleh bayangan
bumi.
Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan
dengan matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja. Seperti
halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai
berikut:
1. Dimulai
ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh
bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah
bayangan dari bumi sendiri.
2. Setelah
itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama semakin
banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan terlihat
meyabit.
3. Setelah
mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang karena
tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat melihat
bulan dan bulan seperti menghilang.
4. Setelah
bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu
menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit,
setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi
setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak lagi seperti
semula.
Itulah beberapa
proses terjadinya gerhana bulan ini dari awal hingga akhir. Gerhana bulan
sendiri ketika terjadinya akan membutuhkan waktu beberapa menit hingga berjam
lamanya. Ketika terjadi gerhana bulan ini masyarakat biasanya akan menyaksikan
dari menghilangnya bulan dari bagian sedikit sampai munculnya bulan kembali
hingga utuh seperti sedia kala.
Jenis-jenis Gerhana
Bulan
Gerhana bulan yang
terjadi di bumi ini ternyata dibedakan menjadai beberapa jenis dan hanya tidak
satu jenis saja. Secara umum gerhana bulan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu
gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.
Penjelasan mengenai masing- masing jenis gerhana ini adalah sebagai berikut:
1.
Gerhana bulan total
Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian
dari bullan akan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak
tertutup semua. Gerhana bulan total ini dapat dibedakan lagi menjadi dua macam
yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan total +.
·
Gerhana
bulan total adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada
daerah NTT, dan pada saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna
merah tersebut tidaklah rata.
·
Gerhana
bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan melalui titik pusat
daerah umbra, dan pada saat ini warna bulan menjadi merah merata. Pada saat
seperti ini bulan akan tampak menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang
dari bumi.
Saat terjadi gerhana bulan total ini maka bulan akan terlihat
berwarna kemerahan. Hal ini berhubungan dengan lapisan atmosfer bumi.
Di suatu daerah tertentu atau suatu negara tertentu, gerhana bulan total akan
terlihat lebih merah daripada di daerah lain. Hal ini menandakan bahwa jika
bulan berwarna lebih merah, maka suatu tempat tersebut memiliki tingkat polusi
yang semakin kuat.
2.
Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan
dari sinar matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di
daerah atau area penumbra. Sehingga masih ada sebgaian dari sinar matahari yang
sampai ke permukaan bulan dan dapat dilihat manusia dari bumi. Inilah yang
disebut sebagai gerhana bulan sebagian.
3.
Gerhana bulan penumbra
Jenis gerhana bulan yang selanjutny adalah gerhana bulan
penumbra. Gerhana bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra. Dengan demikian bulan masih dapat terlihat oleh manusia yang berada
di bumi meskipun secara samar- samar dan dengan warna yang suram.
Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan. Bila kita menyimak
pengertian dari masing- maing gerhana bulan, maka kita akan menemukan beberapa
istilah yang khas. Istilah- istilah tersebut antara lain adalah umbra dan juga
penumbra. Yang dimaksud dengan umbra sendiri adalah daerah diantara bumi dan
juga bulan yang tidak terkena cahaya matahari atau yang gelap. Sedangkan
penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan namun yang terkena sinar
matahari atau daerah di antara bumi dan matahari yang masih tersinar oleh sinar
matahari.
Cara Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Banyak orang yang berantusias untuk menyaksikan proses
terjadinya gerhana bulan ini pada saat terjadi gerhana bulan. Namun tahukah
Anda bagaimana cara untuk melihat gerhana bulan ini dengan jelas? Setiap
tahunnya. Diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi hingga sejumlah lima kali.
Namun gerhana bulan total lebih jarang terjadi daripada gerhana bulan sebagian
maupun penumbra. Jika terjadi gerhana matahari, kita tidak boleh melihat dengan
mata telanjang atau melihat secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman.
Namun berbeda halnya dengan gerhana bulan. Pada saat melihat gerhana bulan,
kita diperbolehkan melihat secara langsung atau dengan menggunakan mata
telanjang tanpa menggunakan alat pengaman. Hal ini karena sinar dari bulan
tidak mengandung radiasi kuat seperti yang dimiliki oleh matahari. Sehingga
manusia yang ada di bumi bisa melihatnya dengan aman.
Ada cara- cara tertentu untuk dapat menikmati gerhana bulan ini
agar terlihat jelas, yakni dengan menggunakan alat- alat tertentu. alat yang
dapat digunakan untuk melihat gerhana bulan ini agar terlihat jelas adalah
teropong dan juga teleskop. Dengan menggunakan teropong dan juga teleskop maka
kita akan lebih jelas melihat prosesi gerhana bulan ini.
Fakta- fakta
Menarik Seputar Gerhana Bulan Darah
Terjadinya
gerhana bulan ini mengundang beberapa fakta yang menarik yang melekat di
kalangan masyarakat mengenai gerhana bulan ini. Memang terjadinya gerhana bulan
ini seringkali membawa sesuatu yang lain yang terkadang belum pernah kita
dengar sebelumnya. Hal ini terutama tentang gerhana bulan darah. Gerhana bulan
darah sendiri merupakan gerhana bulan dengan warna bulan adalah merah menyala,
sehingga nampak menakjubkan dan juga mengerikan. Beberapa fakta yang menyertai
gerhana bulan darah antara lain:
1. Disebut- sebut sebagai pertanda kiamat
Ini merupakan salah satu fakta yang paling unik mengenai gerhana
bulan. Gerhana bulan darah yang bertepatan dengan peristiwa super moon yang
terjadi pada tanggal 28 September 2015 disebut- sebut sebagai pertanda datagnya
kiamat oleh sebagian orang. Pada kurun waktu dua tahun, yakni pada tahun 2014
hingga 2016, fenomena gerhana bulan raksasa ini sudah terjadi selama empat
kali. Padahal sebelum tahun 2014, fenomena gerhana bulan darah raksasa ini
terjadi pada tahun 1982 yang lalu. Salah satu tokoh, yakni PastuR Hagee pun
menyatakan bahwa peristiwa yang demikian ini sebagai salah satu pertanda akan
datangnya kiamat.
2. Blood Moon menjadi Super Moon
Peristiwa blood moon atau gerhana bulan darah yang biasanya
terjadi setiap beberapa puluh tahun sekali terkadang bisa mengalami perbedaan.
Salah satunya ketika blood moon terlihat lebih besar daripada biasanya dan
berubah menjadi peristiwa super moon. Alasan hal ini terjadi bisa dinyatakan
secara ilmiah, yakni ketika terjadi gerhana bulan, saat itu posisi bulan sedang
paling dekat dengan bumi. Hal inilah yang membuat peristiwa gerhana bulan darah
atau blood moon menjadi lebih besar daripada biasanya.
3. Blood moon ini tidak berbahaya
Salah satu yang perlu diinfokan kepada mesyarakat mengenai bood
monn ini adalah karena blood moon ini tidak berbahaya. Banyak orang yang
ketautan atas peristiwa blood moon ini. NASA menjelaskan bahwasannya fenomena
gerhana bulan darah ini tidak akan berdampak apa- apa bagi manusia yang ada di
bumi ini. Warna merah yang terlihat di permukaan bulan tersebut disebabkan oleh
pantulan bayanagn dari bumi sendiri.
Itulah beberapa fakta unik yang menyertai peristiwa gerhana
bulan darah super ini. Bagi Anda yang belum pernah melihat fenomena ini dan
penasaran ingin sekali melihatnya, maka berdoalah agar diberi umur panjang dan
dapat melihat dengan jelas fenomena alam ini. Hal ini karena, gerhana bulan
darah raksasa ini diprediksi baru akan muncul atau terjadi lagi pada tahun 2033
mendatang.
www.airasia.com/id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar